Pages

Minggu, 25 Agustus 2013

makalah P2KM saya


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika secara praktis menjadi salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Modern ini  matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat hitung penting di berbagai bidang termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran, dan ilmu sosial seperti ekonomi dan psikologi. Pendidikan matematika di berbagai Negara, terutama Negara-negara maju telah berkembang dengan cepat disesuaikan dengan kebutuhan tantangan yang bernuansa kemajuan sains dan teknologi.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang harus di pelajari adalah Integral. Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan, integral tak tentu tidak memiliki batasan-batasan. Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
B.      Rumusan Masalah
Masalah masalah yang penulis rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.


1.       Banyak peserta didik berasumsi bahwa matematika integral adalah hal yang sukar dimengerti, sehingga tidak sedikit dari mereka bermalas-malasan dalam belajar matematika khususnya integral. Bagaimana konsep pembelajaran integral yang efisien agar mudah dimengerti peserta didik?
2.       Seperti yang di uraikan pada latar belakang diatas bahwa matematika memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan dan matematika adalah alat hitung penting di berbagai bidang. Bagaimana hubungan matematika integral dengan ilmu yang lain?
3.       Tidak sedikit dari peserta didik sma yang tidak suka bahkan benci terhadap matematika khususnya integral, sehingga banyak dari mereka yang menjauhi bahkan mungkin membenci pelajaran matematika integral, karena mereka beranggapan bahwa matematika integral adalah pelajaran yang paling sulit dari pelajaran yang lain. Bagaimana cara meyakinkan kepada peserta didik tentang matematika integral bahwa integral tidaklah sulit jika mereka mau mempelajarinya?
C.      Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut.
1.       Untuk mempermudah dalam pembelajaran integral agar mudah dimengerti peserta didik.
2.       Untuk mengetahui hubungan ilmu matematika khususnya integral dengan bidang ilmu yang lain.
3.       Untuk mendapatkan solusi tentang meyakinkan peserta didik bahwa integral adalah pelajaran yang tidak sulit, justru menyenangkan jika kita mau belajar dan bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya.
D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna

sebagai pengemban ilmu, dan Secara praktis laporan ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.   penulis, sebagai pelatihan pembuatan karya tulis lain yang baik sesuai kaidah dan ketentuan. Dan sebagai wahana menambah wawasan dalam menulis karya ilmiah;
2.   pembaca, dapat menambah wawasan tentang matematika khususnya integral.
E.      Prosedur Makalah
Penulisan makalah ini disusun dengan menggunakan metode sebagai berikut.
1.       Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dalam situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
2.       pendekatan kualitatif yaitu pengetahuan dibangun melalui interprestasi terhadap multi perspektif dari berbagai masukan segenap partisipan yang terlibat di dalam penelitian, tidak hanya dari penelitinya semata. Sumber datanya bermacam-macam, seperti catatan observasi, catatan wawancara, pengalaman individu, dan sejarah.
Sedangkan, teknik yang digunakan adalah teknik literature yang artinya adalah  mengumpulkan data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literatur–literatur yang berkaitan dengan akuntansi persediaan. 

BAB II
PROSES PEMBELAJARAN INTEGRAL DI KELAS XII IPA 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI CIPASUNG TASIKMALAYA

A.      Kajian Teoritis
1.   Integral
a.      Pengertian Integral
Seorang ahli matematika yunani Archemedes (287-212 SM) yang hidup di Syracuse telah tertarik menghitung luas daerah tertutup misalnya luas lingkaran, luas segmen parabola, luas ellips, luas permukaan serta isi bola. Untuk menghitung luas daerah tertutup itu dengan cara membagi daerah luasan menjadi kecil-kecil yang disebut dengan metode menghabiskan (method of exhaustion).
Dalam dunia modern seperti sekarang ini “Method of Exhaustion” dikenal sebagai kalkulus integral. Selanjutnya kalkulus integral ini berkembang pesat atas jasa-jasa Isac Newton (1642-1727), Gotfried Leibniz (1646-1716), Bernard Rieman (1826-1866), dan A.L. Candry (1789-1857).
b.     Macam-macam integral.
1)     Integral tak tentu.
Sifat-sifat integral sebagai berikut.

2)     Integral tertentu

3)     Integral fungsi trigonometri
   =

4)     Metode pengintegralan
a)     Integral substitusi

b)     Integral parsial

5)     Penggunaan integral
a)     Luas daerah
b)     Volume benda putar
2.     Penerapan Pembelajaran Matematika Integral Yang Efektif Agar Mudah di Mengerti peserta didik.
Orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri cenderung memperlakukan peserta didik berstatus sebagai obyek, guru    berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator, materi bersifat subject-oriented, dan manajemen bersifat sentralistis. Pendidikan yang demikian menyebabkan praktik pendidikan kita mengisolir diri dari kehidupan riil yang ada di luar sekolah, kurang relevan antara apa yang diajarkan dengan kebutuhan dalam pekerjaan, terlalu terkonsentrasi pada pengembangan intelektual yang tidak berjalan dengan pengembangan individu sebagai satu kesatuan yang utuh dan berkepribadian (Zamroni dalam Sutarto Hadi, 2000: 1).
Hal ini mengidentifikasikan bahwa dalam pembelajaran di sekolah guru masih menggunakan cara-cara tradisional atau konvensional. Pada pembelajaran konvensional atau tradisional dilihat dari kegiatan siswa selama berlangsungnya pembelajaran bekerja untuk dirinya sendiri, mata ke papan tulis dan penuh perhatian, mendengarkan guru dengan seksama, dan belajar hanya dari guru atau bahan ajar, bekerja sendiri, diam adalah emas, serta hanya guru yang membuat keputusan dan siswa pasif (Stahl, 1994: 19).
Tampak bahwa dalam pembelajaran integral, guru lebih berperan sebagai subyek pembelajaran atau pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik sebagai obyek, serta pembelajaran tidak mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Akibatnya banyak peserta didik hanya mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya saja, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari mereka tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau dimanfaatkan.
Salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar nasional, yaitu Depdiknas melakukan pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari teacher active teaching menjadi student active learning. Maksudnya adalah orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
Adapun dengan cara latihan soal, cara ini dapat membantu peserta didik untuk mengukur kemampuannya dalam materi integral yang di pelajarinya, latihan juga diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah dipahami.
Akibat dari terlambatnya mendapat latihan soal dari guru peserta didik akan lamban menyelesaikan soal karena masih ada yang belum jelas baginya.
B.      Pembahasan
Makalah ini penulis susun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika di MAN Cipasung, yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika khususnya integral di MAN Cipasung belum dapat menerapkan prinsip belajar matematika yang efektif, sehingga perlu meningkatkan usaha untuk mencapai pembelajaran matematika yang efektif.
Di depan sudah dijelaskan tentang pengertian pembelajaran matematika yang efektif. Namun di MAN Cipasung pembelajaran matematika khususnya integral masih menggunakan metode dimana guru masih aktif dalam pembelajaran sedangkan peserta didik hanya pasif ( student centered ). Selain itu dalam mengerjakan suatu soal menggunakan waktu yang lama sehingga kurang efektif.
Oleh karena pembelajaran yang kurang efektif serta pembelajaran tidak mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Akibatnya banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari mereka tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau dimanfaatkan.
Sehingga pernyataan hasil wawancara dan observasi diatas berbanding terbalik dengan pernyataan dalam buku dibawah ini yang menyatakan bahwa,
‘Pembelajaran matematika yang efektif artinya sesuai kemampuan siswa, siswa dapat mengkonstruksi secara maksimal pengetahuan baru yang dikembangkan dalam pembelajaran’ (Krismanto, 2001: 1). ‘Pembelajaran efektif terjadi secara alamiah dalam situasi dimana siswa ditempatkan dan terlibat aktif’ (Philips & Soltis, 2000).
Pembelajaran efektif antara lain ditandai dengan pemberdayaan siswa secara aktif. Pembelajaran efektif akan melatih dan menanamkan sikap demokratis pada siswa. Selain itu pembelajaran efektif juga menekankan pada bagaimana agar siswa mampu belajar, bagaimana cara belajar (learning to learn). Melalui kreativitas guru dalam pengajaran, pembelajaran dikelas menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan (joyful learning) (Direktorat Pendidikan Umum, 2002: 3).
Dari apa yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika khususnya integral yang efektif adalah peserta didik bukan hanya pasif mendengarkan pembelajaran dari guru, tapi peserta didik juga aktif dalam bertanya dan mengungkapkan gagasan.
Adapun masalah lain dari hasil observasi penulis dalam proses pembelajaran integral di kelas XII IPA 1 MAN Cipasung adalah sebagai berikut.
Kesimpangsiuran antara hubungan guru dengan PMB. terjadi karena di MAN Cipasung tersebut guru belum mengetahui betul konsep dasar dalam PMB dan posisi guru. Guru hendaknya sebelum mengajar mengetahui konsep yang harus dipersiapkan sebelum PMB. Posisi guru dalam PMB sebagai pembimbing, pengajar, perancang, pengelola pembelajaran, dll. Kesulitan tersebut terjadi karena guru matematika di kelas XII IPA 1 Man Cipasung  belum mendalami betul psikologi dalam menghadapi para peserta didik. Hal tersebut terjadi karena guru matematika ini masih baru dan belum belajar benar tentang hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan dalam menghadapi siswa tersebut.
Ketidakseriusan guru dalam mengajar terjadi karena guru tersebut kurang persiapan sebelum mengajar. Hal tersebut dapat diatasi dengan usaha kepala sekolah untuk memberikan dorongan kepada para guru sesudah keluar dari kelas hendaknya berkumpul di ruang guru untuk mempersiapkan konsep, rancangan, metode dan pendekatan dalam PMB. Hal tersebut harus dilakukan secara rutin, karena jika sudah datang ke rumah pekerjaan sekolah akan ditinggalkan disebabkan di rumah banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan terutama bagi guru yang sudah menikah.
Sedangkan hubungan guru dengan PMB berdasarkan buku psikologi kependidikan  karya Prof. Dr. Abin Syamsuddin Makmun, M.A. Terbitan tahun 2002. Guru ialah orang dewasa yang karena jabatannya secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada siswa sehingga mengerahkan segala sumber dan strategi belajar. PMB yaitu proses suatu rangkaian interaksi antara guru dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuannya. Berdasarkan pengertian tadi bahwa terjadinya perilaku belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak berlangsung satu arah tetapi harus ada hubungan timbal balik dimana kedua belah pihak harus berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan dengan menggunakan cara dan kerangka kerja yang disepakati secara bersama. Tujuan interaksi tersebut ialah titik temu dan bersifat mengikat serta mengarahkan aktivitas dari kedua belah pihak. Guru dan murid dapat dikatakan berhasil apabila guru tersebut memberikan perubahan dan siswanya mengalami perubahan perilaku. Hubungan guru dengan PMB ada 3  pokok yaitu, Hakikat /  konsep dasar serta terjadinya perilaku belajar pada diri siswa, kriteria dan cara merumuskan tujuan dari PMB, dan karakteristik utama kelemahan. Hal ini harus diperhatikan oleh para calon guru terutama guru setempat, agar para peserta didik dapat merasa senang belajar di sekolah. Selain itu, di MAN Cipasung tersebut juga suka terjadi lupa dan merasa jenuh dalam belajar integral, sehingga mereka merasa malas dalam belajar integral. Disana juga terjadi beberapa perubahan akibat adanya proses belajar. Dalam hal ini pendidik sangat berperan dalam memberikan perubahan yang positif kepada anak didiknya. Selain itu sering kita jumpai para guru yang tidak cocok antara metode dan tujuan belajar. Disana juga terjadi kesimpangsiuran antara hubungan guru dengan PMB.
Menurut penulis solusi agar dapat mempermudah proses pembelajaran matematika khususnya integral agar mudah dimengerti siswa diperlukan berbagai hal seperti berikut.
1.     Mengganti Pembelajaran yang  berpusat pada guru (teacher centered) menjadi  pada peserta didik (student centered).
Penulis setuju terhadap gagasan sebelumnya. Jadi disini peserta didik bukan hanya duduk manis di kursi, mendengarkan, mencatat dan hanya menjadi objek bagi guru saja karena proses pembelajaran integral yang berpusat pada guru dapat dikatakan lebih menekankan kepada peserta didik untuk mengingat (memorizing) atau menghapal (rote learning) dan kurang atau malah tidak menekankan kepada peserta didik untuk bernalar (reasoning), memecahkan masalah (problem solving), ataupun pada pemahaman (understanding). Dengan model pembelajaran integral seperti itu kadar keaktifan peserta didik menjadi sangat rendah. Para peserta didik hanya menggunakan kemampuan berfikir tingkat rendah (low order thinking skills) selama proses pembelajaran integral berlangsung di kelas dan tidak memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk berfikir berpartisipasi secara penuh.
Karena itulah praktek pembelajaran integral yang hanya melatih peserta didik untuk mengikuti hal-hal yang telah dicontohkan gurunya seperti yang dijelaskan diatas sesungguhnya tidak sesuai dengan arah pengembangan dan inovasi pendidikan kita.
2.     Pemecahan Masalah Integral atau Pemberian Contoh Soal
Keterampilan serta kemampuan berfikir yang didapat ketika seseorang memecahkan masalah diyakini dapat ditransfer atau digunakan orang tersebut ketika menghadapi masalah didalam kehidupana sehari-hari. Karena setiap orang akan selalu dihadapkan dengan masalah, seperti dijelaskan cooney et al (1975:242) sebagai berikut: “… the action by which a teacher encourages students to accept a challenging question and guides them in their resolution.” Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu tindakan (action) yang dilakukan guru agar para peserta didik termotivasi untuk menerima tantangan yang ada pertanyaan dan mengarahkan para peserta didik dalam proses pemecahan maslah. maka pembelajaran masalah tentang integral atau belajar memecahkan masalah yang berkaitan dengan integral sangat diperlukan.
Seperti memecahkan masalah seperti ini, siswa di wajibkan bukan hanya bisa menyelesaikannya saja tapi juga peserta didik harus bisa memahaminya dan menalarnya.
Contoh:
1.     Tentukanlah volume benda putar, jika daerah yang dibatasi oleh grafik , sumbu x, dan sumbu y diputar 360o terhadap Sumbu x!                               
                                                                                        y               


                                                                      r
 

                                         -2      -1      0         1       2                    x
Jawab:
a.      volumenya adalah:

                              
                              
                               
                                           
Jadi, volume benda putar yang terjadi jika daerah r diputar mengelilingi sumbu x adalah  satuan volume.
peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman lainnya dalam mengerjakan contoh soal berikut. Kemudian hasil jawaban peserta didik dikumpulkan dan diberi penghargaan dalam nilai tertulis. Namun bila masih ada peserta didik yang belum mengumpulkan soal jawaban karena mungkin tidak mengerti, guru bisa mengulang atau bahkan memebahas bersama peserta didik soal tersebut.
Menurut penulis peserta didik bukan hanya mampu mengerjakan soal dan masalah-masalah tentang integral didalam kelas tapi peserta didik juga mampu mengaplikasikannya di dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Karena peserta didik belajar bukan hanya untuk lulus tingkat sma saja tapi peserta didik belajar supaya mereka berfikir setelah keluar dari kelas.
Semua yang peserta didik pelajari pasti ada hubungan atau kaitan dengan bidang ilmu yang lain begitu juga dengan integral. Adapun beberapa hubungan integral dengan bidang ilmu yang lain diantaranya sebagai berikut.
1.      Aplikasi Integral Dalam Ilmu Kedokteran
Semakin banyaknya orang yang mendambakan kepraktisan mengakibatkan trend penyakit bergerser ke arah tumor dan kanker. Untuk kanker sendiri, penyebab utamanya adalah zat karsinogenik yang biasanya terbentuk oleh makanan yang bersentuhan dengan api secara langsung, banyak dijumpai pada makanan yang dibakar. Ayam bakar dan kawan-kawan memang lezat, namun kita tetap harus menjaga diri dari penyakit kanker. Berkembangnya teknologi kedokteran menjadikan pengobatan kanker yang tadinya menggunakan kemoterapi (yang sakitnya minta ampun), beralih ke pengobatan dengan high energy inonizing radiation yang relatif lebih cepat, lebih efektif dan lebih nyaman (meskipun lebih mahal)salah satunya sinar-X, karena tidak mungkin tubuh manusia di bongkar
Kalkulus integral berperan dalam menghitung volume kanker. dan koordinat-koordinatnya dengan penerapan kalkulus (bisa integral cakram, cincin, lipat 2, bahakan lipat 3), karena umumnya sel kanker tidak mungkin bebentuk prisma, tabung, kerucut atau limas yang mudah sekali dihitung volumenya. Pasca itu dokter spesialis onkologi radiasi akan menghitung persamaan intensitas laser yang digunakan (salah hitung bisa bahaya, misal kasus pada kanker (maaf) payudara, kalau salah beberapa mm saja, atau intensitasnya kelebihan sedikit ada peluang kena jantung, kalau intensitas kurang, sel kanker mungkin bisa jadi kebal).
2.      Integral Dalam Bidang Ilmu Computer.
Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga Kalkulus mempunyai aplikasi yang luas dalam bidang sains dan teknik dan digunakan untu memecahkan masalah yang kompleks yang mana aljabar tidak cukup untuk menyelesaikannnya. Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, dan di bidang-bidang lainnya. Komputer membaca data dalam bentuk bilang biner sementara cara mencari bilangan biner dipelajari dalam ilmu kalkulus.
Tidak sedikit peserta didik yang takut mempelajari matematika, termasuk integral memang bisa dianggap matematika yang sulit. Apalagi integral adalah bab pertama dikelas XII yang dipelajari tentang matematika. Salah satu cara agar meyakinkan peserta didik bahwa matematika tidaklah sulit adalah sebagai berikut.
1.     Kegembiraan Saat Mengajar.
Pada saat guru mengajarkan matematika integral adalah rasa senang/enjoy dalam bermatematika (istilahnya matematikaria) dan kesenangan dalam pengajarannya. Matematikaria adalah rasa senang yang dapat dirasakan guru dan siswa saat terlibat dalam persoalan matematika, seperti, perasaan saat berhasil menemukan pola matematis, atau menemukan cara yang berbeda dalam mendapatkan jawaban yang benar untuk satu persoalan yang sama. peserta didik berseru girang saat dapat menemukan jawaban yang dicari, guru senang melihat penemuan peserta didik. Guru berbagi kegirangan dengan siswa dalam waktu bersamaan.
2.     Berikan Kepercayaan Diri Kepada Peserta Didik Saat Belajar Integral.
Seorang guru matematika terkadang mempunyai mindset ingin mengetahui di mana letak error/kesalahan-kesalahan peserta didik yang sering terjadi dalam penguasaan matematika. Mindset seperti ini memang akan bermanfaat bagi guru yaitu untuk menggambarkan apa-apa saja yang harus di review, untuk mengetahui cara-cara menerangkan yang lebih berhasil, dan mengetahui pola-pola kesalahan peserta didiknya. Tetapi bila guru begitu sering mengemukakan kesalahan peserta didik dalam pekerjaannya, kadang peserta didik malah turun rasa percaya dirinya. Padahal, rasa percaya diri inilah yang sangat diperlukan peserta didik untuk mengambil keputusan dalam belajar matematika integral, untuk memutuskan cara mengerjakan soal-soal integral, untuk meyakinkan dirinya mampu menjawab soal itu. Untuk meyakinkan mereka ini mampu bermatematika sekarang atau mendatang maka mereka harus memiliki keyakinan bahwa mereka telah mampu mengerjakan di waktu lampau. Dalam menumbuhkan keyakinan peserta didik, akan lebih berarti bagi peserta didik bila guru memberikan catatan dan komentar pada jawaban benar yang dikerjakan peserta didik daripada memberi komentar/catatan pada pekerjaan yang salah. Maksud dari ini adalah agar peserta didik memahami bahwa persoalan matematika dapat diselesaikan dengan memecahnya menjadi tahap/bagian bagian lebih kecil yang harus dikerjakan dengan benar sampai persoalan utamanya terselesaikan. Dengan cara ini peserta didik mengetahui langkah yang sudah benar, dan termotivasi meneruskan ke langkah selanjutnya.



BAB III
SIMPULAN DAN SARAN


A.  Simpulan
Berdasarkan makalah yang penulis selesaikan melalui hasil observasi, wawancara dan dari buku referensi juga dari internet. Maka masalah yang penulis temukan semua mendapat jawabannya.
Dalam masalah yang pertama yaitu bagaimana cara pembelajaran integral yang efisien agar dapat mudah dimengerti peserta didik adalah sebagai berikut,
1.     Mengganti pembelajaran yang  berpusat pada guru (teacher centered) menjadi  pada peserta didik (student centered).
2.     Memecahkan masalah atau pemberian contoh soal.
Maslah yang kedua yaitu bagaimana hubungan matematika integral dengan bidang ilmu yang lain adalah sebagai berikut.
1.     Aplikasi integral dalam ilmu kedokteran digunakan dalam menghitung volume penyakit tumor.
2.     Integral di pakai dalam bidang ilmu computer.
Masalah yang terakhir adalah bagaimana cara meyakinkan peserta didik bahwa integral tidaklah sulit adalah sebagai berikut.
1.     Kegembiraan saat mengajarkan integral.
2.     Berikan kepercayaan diri kepada peserta didik saat belajar integral.
B.  Saran
Berdasarkan fakta dan data yang dijabarkan dalam makalah ini, maka penulis merekomendasikan kepada pihak terkait sebagai berikut.
1.   penulis, dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang proses pembelajaran integral yang efisien dan efektif.


2.   pembaca, setelah penulis menulis makalah ini diharapkan pembaca khususnya calon guru matematika bisa mengajar matematika khususnya integral dengan lebih efisien lagi agar peserta didik tidak takut lagi matematika.



















0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Cecep Rahmat Hidayat. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Powered by Blogger.